15 March, 2012

Kejutan di Ajang Eropa

Liga Champions.

Inggris dan Italia masing-masing mengirim salah satu tim terkuat mereka ke babak 8-besar Liga Champions. Chelsea dan AC Milan berhasil lolos setelah mengarungi babak 16-besar. Milan lolos setelah menang agregat 4-3 atas lawan mereka yang asal Inggris, Arsenal. Sepekan kemudian Chelsea yang ditangani oleh caretaker-manager asal Italia berhasil melakukan comback manis setelah di leg pertama mereka takluk di kandang Napoli,3-1. Tim asal London utara tersebut berhasil taklukan Napoli di Stamford Bridge dengan skor 4-1, agregat 5-4.




Spanyol kembali ujuk gigi setelah mengirim dua wakil mereka ke babak perempat final. Barcelona dan Real Madrid lolos dengan mudah setelah tampil trengginas pada leg kedua yang terjadi di kandang masing-masing. Barcelona hempaskan tim asal Jerman, Bayer Leverkusen, dengan agregat 10-2. Sedangkan sang rival, Real Madrid, ungguli CSKA Moscow dengan agergat 5-2.

APOEL, tim asal Siprus yang hanya dipandang mungkin tanpa mata terbuka, berhasil melaju ke babak berikutnya setelah singkirkan tim raksasa asal Perancis, Olympic Lyon, lewat adu penatli. Sangat menarik untuk mengikuti aksi tim kuda hitam ini di babak perempat final.

Undian perempat final Liga Champions akan diselenggarakan Jumat (16/3) malam ini.


Liga Eropa.
Lain cerita pada kompetisi ini. Tak satupun wakil Inggris dan Italia yang berhasil melaju ke babak perempat final. Udinese, satu-satunya wakil Italia di babak ini, harus gigit jari setelah disingkirkan tim asal Belanda, AZ Alkmaar. Walaupun pada leg kedua tim yang dikapteni Antonio Di Natale ini menang 2-1 di Friulli Stadium, namun Udinese tetap tak bisa melaju karena AZ unggul agregat 3-2.



Dua unggulan Inggris yang berasal dari kota yang sama, Manchester United dan Manchester City, tak kuasa menahan kesedihan setelah terlempar dari satu-satunya kompetisi yang mereka ikuti. MU, finalis Liga Champions musim lalu, harus mengakui kehebatan tim asal Spanyol, Athletic Bilbao. Takluk 2-1 di San Mames, kandang Bilbao, MU kalah agregat 5-3. 

Hal serupa juga terjadi pada tim biru asal Manchester. Manchester City yang pada babak sebelumnya berhasil kandaskan juara bertahan asal Portugal, FC Porto, kini dihentikan oleh tim asal negara yang sama, Sporting Lisbon. City yang pada leg pertama kalah 1-0 oleh Sporting Lisbon, benar-benar harus merelakan laju mereka di kancah Eropa walau mereka menang di Stadium City of Manchester dengan skor 3-2. Agregat memang 3-3, namun dengan peraturan gol tandang, Sporting Lisbon berhak melaju ke babak selanjutnya.

Namun dewi fortuna tampaknya berpihak kepada Spanyol. Negeri Matador ini berhasil meloloskan tiga tim sekaligus. Valencia, Bilbao dan Athletico Madrid. Saya yakin salah satu dari tiga tim ini akan melaju hingga partai puncak yang akan diselenggarakan di Arena Nationala, Bucharest, Rumania pada 9 Mei mendatang.

Eropa memang penuh kejutan!


10 March, 2012

Hilangnya Gairah Liverpool

Luis Suarez dkk. ditaklukan Sunderland.


Sunderland,Inggris.
Kekalahan 1-0 dari Sunderland merupakan kekalahan tiga kali berturut-turut Liverpool untuk yang pertama kalinya sejak sembilan tahun lalu. Dari empat pertandingan di liga, Liverpool hanya mampu meraih satu poin saja. Tentu hal ini membuat para pendukung The Reds mulai gelisah, termasuk saya.

Kalah dari Manchester United 2-1, Arsenal 1-2 dan yang terakhir Sunderland 1-0. Saat ini Liverpool masih belum bergerak dari posisi ketujuh dengan 39 poin, terpaut 10 poin dari Arsenal yang bercokol di posisi aman Liga Champions. Di posisi keenam ada Newcastle United dengan torehan 44 poin.

Dengan sebelas laga tersisa bagi The Reds, mau tak mau pasukan King Kenny wajib bermain lebih atraktif demi meraih target di posisi aman zona Liga Champions. Memang terdengar memaksa, tetapi itulah yang diinginkan seluruh penggemar Steven Gerrard cs. seantero muka bumi.

Pesimis. Sebenarnya itu yang saya rasakan setelah menyaksikan beberapa pertandingan terakhir Liverpool. Di barisan pertahanan, Liverpool memang terlihat sangat kokoh dengan duo bek sentral andalan Martin Skrtel dan Daniel Agger, selebihnya kurang menjanjikan. Barisan tengah yang tidak konsisten serta barisan depan yang bisa dibilang tumpul membuat Liverpool banyak kehilangan poin penting di musim ini.

Memang Liverpool akhirnya berhasil mengangkat Piala Liga dan masih tampil apik di kompetisi Piala FA. Tapi ada apa gerangan jika The Reds bermain di liga? Pertandingan terasa sedikit hambar. Kurang greget. Mungkin itu yang dirasakan semua orang yang menonton setiap kali Liverpool bertanding. Gairah mereka tampil di ajang yang pernah mereka kuasai dulu seperti hilang ditelan bumi. Apalah arti menang melawan Manchester United, Chelsea atau Manchester City sekalipun jika performa tim di liga masih terseok-seok.

Sepertinya mental kami sebagai Liverpudlian sedang diuji (terus-terusan). Kesabaran memang ada batasnya, tetapi sebagai suporter sejati saat-saat seperti inilah kesetiaan sedang diuji. Well, jangan buat kami berlama-lama menunggu.

C'mon You Redmen!

04 March, 2012

Adeus, Villas-Boas!

Andre Villas-Boas saat melatih Chelsea.


London, Inggris.
Delapan bulan. Masa bakti sang manajer asal Portugal harus diakhiri jauh lebih awal dari yang diduga. Melatih Chelsea sejak 22 Juni 2011, Villas-Boas diramalkan bakal menjadi "Jose Mourinho" berikutnya. Pada musim sebelumnya yakni 2010-11, AVB -panggilan Villas-Boas, berhasil membawa FC Porto juara di ajang Liga Eropa. Hal inilah yang membuat sang empunya Chelsea, Roman Abramovich, kepincut untuk mengontraknya sebagai manajer The Blues. Reputasi AVB sebagai salah satu pelatih muda tersukses ini dinilai sanggup menggantikan peran Carlo Ancelotti yang sebelumnya juga dipecat oleh Abramovich.

Menduduki posisi kelima klasemen sementara Premiership, gagal di ajang Piala Liga, kalah agregat 3-1 dari Napoli di leg pertama Liga Champions dan harus mengulang pertandingan tandang di markas Birmingham City di ajang Piala FA. Itu semua adalah catatan kelam Chelsea saat ditangani AVB. Mendatangkan Juan Mata, Raul Meireles dan Gary Cahill ternyata belum cukup bagi Chelsea untuk bangkit. Faktor usia dinilai menjadi masalah yang terjadi di ruang ganti Chelsea. Terbukti beberapa kali terdengar kisruhnya dengan pemain senior Frank Lampard, yang usianya lebih muda 8 bulan dari AVB, kerap dibangku cadangkan oleh AVB.

Gol pemain WBA, McAuley, menjadi petaka bagi Chelsea sekaligus sang manajer.

AVB merupakan manajer keenam yang pernah melatih Chelsea sejak 2004 silam. Mourinho, Scolari dan Ancelotti adalah sederet nama pendahulu AVB yang dipecat Abramovich. Pemecatan AVB oleh manajemen Chelsea dilakukan setelah The Blues menelan kekalahan 1-0 dari West Bromwich Albion di pekan ke-27, sekaligus manjadi partai terakhir bagi AVB.

Di bursa pelatih Chelsea berikutnya, nama pelatih asal Spanyol dan juga mantan pelatih Liverpool Rafael Benitez, menjadi yang terdepan untuk menjadi pelatih Chelsea. Namun untuk sementara Chelsea menunjuk Roberto Di Matteo, mantan asisten AVB dan mantan pemain Chelsea, sebagai caretaker manager hingga akhir musim. Kursi kepelatihan Chelsea memang selalu menjadi buah bibir media seluh jagad.
Menarik!

Salam olahraga!